Rabu, 23 Maret 2016

Pengaruh agenda setting dan teori uses and gratification dalam komunikasi massa


  • PENGARUH AGENDA SETTING TERHADAP POPULERITAS ISU, MEDIA DAN PERHATIAN PUBLIK


            Jika kita amati sebagian besar isu, trand dan info aktual yang berkembang di masyarakat tak lepas dari peran media massa, terlebih bila hal tersebut menjadi headline di beberapa media massa populer. fenomena ini erat kaitan nya dengan agenda Setting, sebuah gagasan yang memaparkan bahwa orang akan cenderung mengetahui tentang hal-hal yang diberitakan media massa dan menerima susunan prioritas yang diberikan media massa terhadap isu-isu yang berbeda.

hal yang paling mendasari pengamatan tentang agenda setting adalah:

(1) media massa tidak mencerminkan kenyataan; mereka menyaring dan membentuk isu.

(2) konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain.

           Teori agenda setting pertama kali dikemukakan oleh Walter Lippman (1965) pada konsep “The World Outside and The Picture in Our Head”.
adapun Sebuah penelitian empiris yang dilakukan "Maxwell E. McCombs dan Donald L. Shaw" ketika pemilihan presiden tahun 1972. Mereka menemukan cukup bukti bahwa media massa memainkan peranan yang penting dalam membentuk realitas sosial di masyarakat. ada korelasi yang kuat dan signifikan antara apa yang diagendakan oleh media massa dan apa yang menjadi agenda publik.
disini dapat kita simpulkan bahwa agenda setting yang di lakukan media masa sangat berpengaruh terhadap pengaktualan sebuah isu yang ada di masyarakat


  • IMPLIKASI TEORI USES AND GRATIFICATION TERHADAP KEBUTUHAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI.

            Teori Kegunaan dan Gratifikasi/kepuasan (Uses and Gratification Theory) pertama kali di rumuskan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch (1974). Teori ini menyatakan bahwa seseorang secara aktif memilih dan menggunakan media tertentu untuk mendapatkan kepuasan.            Dengan kata lain Audience tidak lagi dipandang sebagai orang yang pasif yang hanya menerima informasi yang disampaikan media,tetapi  audience berlaku aktif dan selektif maupun kritis terhadap semua informasi yang disamapaikan media.
hal ini tentu memacu persaingan antar madia massa dalam menyuguhkan informasi ataupun isi tayangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar